twitter




      Secara umum anak-anak di sekolah dasar belum mengenal Bahasa Inggris. Hal itu akan berdampak pada pola pengajaran Bahasa inggris. Pada tingkat SD yang lebih yang lebih bersifat pengenalan. Sehingga diusahakan sedapat mungkin agar tercapai “KESAN PERTAMA SANGAT MENGESANKAN” yang selanjutnya sebagai motivasi bagi mereka untuk mengeksplorasi khasanah berbahasa inggris pada tataran lebih lanjut. Maka dari itu diperlukan kiat-kiat khusus berupa penerapan metode-metode pembelajaran yang inovatif.
      Pendekatan pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran Bahasa Inggris adalah pendekatan PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif dan Menyenangkan) yang dapat menambah semangat siswa untuk lebih giat belajar, apalagi guru yang pemegang kendali dalam pembelajaran itu memiliki kharisma seorang guru yang profesional, bertanggung jawab, mampu berinovasi, memiliki dedikasi tinggi dalam mencerdaskan kehidupan anak bangsa.
     
Selain pendekatan PAKEM, juga menggunakan pendekatan komunikatif. Dimana pendekatan komunikatif berdasarkan teori bahasa adalah suatu sistem untuk mengekspresikan suatu makna. Oleh karena itu yang perlu ditonjolkan adalah interaksi dan komunikasi bahasa. Proses akan lebih efektif apabila bahasa Inggris diajarkan secara alamiah sehingga proses belajar Bahasa Inggris lebih efektif dilakukan melalui komunikasi langsung bahasa yang dipelajari. Dalam pembelajaran Bahasa Inggris dengan menggunakan pendekatan komunikatif siswa dihadapkan pada situasi komunikasi nyata, seperti tukar-menukar informasi. Dalam pendekatan komunikatif peran guru hanya mefasilitasi proses komunikasi, partisipan tugas dan teks, menganalisa kebutuhan. Materi yang disajikan dalam peranan sebagai pendukung usaha meningkatkan kemahiran berbahasa dalam tindak komunikasi nyata.
        
  Selain itu dalam pembelajaran Bahasa Inggris juga memerlukan metode-metode yang sesuai agar pembelajaran berjalan dengan lancar dan dapat mencapai tujuan pembelajaran. Setiap guru perlu memehami secara baik peran dan fungsi metode dan stategi dalam pelaksanaan proses pengajaran. Dalam kegiatan belajar-mengajar, guru seharusnya tidak terpaku pada satu metode, tetapi guru harus  menggunakan metode yang bervariasi agar jalannya pembelajaran tidak membosankan, tetapi menarik perhatian anak didik. Tapi dalam penggunaan metode yang bervariasi tidak akan menguntungkan kegiatan pembelajaran jikapenggunaannya tidak tepat dan sesuai sengan situasi yang mendukungnya dan dengan kondisi psikologi anak. Jadi guru dalam memilih metode harus memperhatikan karakteristik peserta didiknya dan situasi daam kelas tersebut.
      Metode yang digunakan dalam pembelajaran Bahasa Inggris dapat menggunakan metode kolaboratif, yaitu suatu cara membelajarankan Bahasa Inggris yang menggabungkan berbagai pendekatan dan metode secara terkolaborasi dan spontanitas sesuai suasana belajar.maksudnya, ada kalanya metode tertentu tidak digunakan dalam KD sekarang ini tapi pada KD selanjutnya metode tersebut akan digunakan. Dasar pemilhan metode menggunakan suasana kelas, tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan selera siswa atau keaddan siswa pada saat itu.
       Acuan mengajar adalah pengalaman belajar yang menyenangkan, terstruktur dan bertanggung jawab. Posisi guru adalah teman, mereka bertindak sebagai pemandu kegiatan. Siswa tak sadar sesunggungnya mereka sedang belajar Bahasa Inggris. Dengan pola seperti itu segala benda disekitar adalah media dan sumber belajar, bukan hanya buku dan sebatas papan tulis. Sehingga ruang kelas bukan lagi tempat satu-satunya untuk belajar. Lapangan, aula, kebun, dsb adalah tempat, sumber dan media belajar. Hambatan yang paling terasa adalah suasana kadang diluar kendali guru, untuk itu guru harus menemukan metode yang lain agar suasana terkendali kembali. Dalam suasana itu tidak ada yang disebut hukuman, yang ada adalah hadiah bagi yang dapat menyelesaikan permasalahan, sementara yang tidak dapat menyelesaikan tugas hanya dinasehati, sehingga suasana riang tidak akan berkurang. Gambaran di atas menunjukkan kebebasan siswa yang demikian luas bukan lagi sebagai penghambat, akan tetapi sebagai hal untuk memicu agar motivasi siswa semakin meningkat. Semakin senang siswa dalam konteks suasana belajar Bahasa Inggris maka secara tidak sadar mereka sudah mengenal beberapa kosa kata benda, kata kerja, kata sifat, kata tanya, penyebutan angka, nama hewan dan tumbuhan, dan sebagainya.

1 komentar:

  1. Terimakasih utk artikel dan ulasannya yang Sangat bermanfaat,

Posting Komentar